Selasa, 19 November 2019
Begini Kritik Susi terhadap Proyek Reklamasi Teluk Kendari
"Ini Input Susi pada Proyek Reklamasi Teluk Kendari , Kendari - Menteri Perikanan dan Kelautan RI Susi Pudjiastuti memberi komentar proyek reklamasi di tempat Teluk Kendari. Proyek reklamasi Teluk kendari itu dilihat hanya akan mengakibatkan kerusakan teluk yang awalnya ialah tempat yang indah bisa menjadi daratan. Satu waktu Teluk Kendari tidak indah, tetapi hitam dan berbau. Nantinya bagaimana ikan-ikan tidak masuk sampai ke. Mungkin ini yang butuh dijaga, papar Menteri Susi waktu jadi pembicara dalam 1st International Seminar on Sustainability in The Marine Fisheries Sector (ISSMFS) 2017 di Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sabtu 16 September 2017. Proyek reklamasi itu dalam gagasan pembangunan tambat labuh Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pembangunan tambat berlabuh yang sedang diatasi Walikota Asrun ini disebutkan akan membuat teluk kendari jadi sempit, sampai sedimentasi makin tinggi dan selanjutnya membuat pendangkalan semakin cepat. Proyek tambat labuh ialah bagian dari program smart point. Proyek ini menelan anggaran Rp 66 miliar dan dimulai sejak tahun 2015. Menteri Susi mengatakan, visi buat jadi laut hari depan bangsa belum diaplikasikan di Kendari. Ini terlihat karena terdapat beberapa yang buat jadi laut itu tempat pembuangan sampah. Jangan sampai Teluk Kendari seperti Teluk Jakarta. Jakarta sudah hancur teluknya. Air lautnya sudah hitam, ingin berenang saja harus satu jam ke tengah laut baru dapat air yang cukup jernih, katanya. Susi memberi opini pada Plt Gubernur Sultra Saleh Lasata untuk buat insentif pada masyarakat agar memutar teras tempat tinggalnya. Ini berarti halaman depannya jadi laut, halaman belakangnya jadi jalan raya. Bila ada masyarakat yang ingin membuat seperti itu, kata Susi, pemerintah memberikan insentif. “Jadi selanjutnya laut jadi teras dari muka rumah kita. Bila kita bikin jadi teras rumah depan kita pasti juga jaga, karena kita tidak mau buang sampah di rumah depan, katanya. ROSNIAWANTY FIKRI ""
"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar